Buku Tamu

Sabtu, Januari 31, 2009

Yang Penting Isinya

Pernahkah anda melayat orang yang meninggal? Saya rasa anda pasti sudah pernah. Apa yang anda piker ketika itu? Sedih, mungkin pasti, atau malah senang, saya tidak bisa menebak.
      “Kematian”, sebuah kata yang bila diucapkan atau didengar acapkali membuat kita merinding. Kita meribding bukan karena kita takut mati, tapi karena kita merasa bekal untuk dibawa mati masih kurang, bukan begitu saudaraku?
        Mati adalah sebuah fitrah kita sebagai manusia. Tidak dapat seorangpun yang dapat mengelak dari fitrah tersebut. Bahkan bungkarno yang pernah berkata “ Aku ingin hidup seribu tahun lagi “, pada akhirnya berhadapan dengan malaikat maut sebelum keinginannya terpenuhi. Kematian dapat dating kepada kita tanpa kita duga sebelumnya. Ia dapat dating ketika kita sedang makan, berpergian, bermain sepak bola, dan sebagainya. Menjadi tua belum pasti, namun mati adalah sebuah kepastian.
        Hidup kita adalah sebuah ketidak pastian. Ketidak pastian akan waktu hidup di dunia yang tidak tahu kapan berakhir. Namun ketidakpastian itu tidak menjadi sebuah masalah yang besar kalau isinya baik, bagus, dan berguna.
        
Kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. Kemarin akan jadi kenangan, besok hanyalah harapan, sementara hari ini adalah kenyataan. Masa lalu kadang membawa kesedihan, masa depan kita punya kehidupan. Kebahagiaan hanya bagi meraka yang bias mengisi kehidupan dengan senyman, keyakinan, dan harapan pada Ar Rahman.
       Oleh karena itu saudaraku marilah kita mengisi kehidupan ini dengan hal yang bermanfaat. Jangan tunggu besok sebab kita tidak tahun apakah masih diberi kehidupan. Lakukan sekarang selagi masih diberi kesempatan bernafas. Isi yang baik untuk bekal di alam kematian kelak.

Jangan tunda untuk berbuat baik, sebab penunda adalah orang yang menyia-nyiakan kesempatan.




Read More..

Senin, Januari 12, 2009

Resep Jitu Berkegiatan

“Semua ada ilmunya”
    Begitulah kalimat yang saya baca pada pojok kanan bawah pernyataan penggunaan ISO 2009 yang akan diberlakukan di sekolah saya. Memang benar semua ada ilmunya sebab bila sesuatu hal tidak menggunakan ilmu yang tepat hasilnya tidak akan sesuai yang kita harapkan. Ilmu itu bagaikan sebuah resep masakan yang dimana dapat mempermudah kita dalam membuat yang kita inginkan. Namun kita tidak dapat menggunakan resep nasi goreng untuk membuat mie ayam, maka kita seharusnya menggunakan resep mie ayam untuk membuat mie ayam.
     Nah ngomong-ngomong masalah resep pada kesempatan kali ini saya akan membagikan resep dalam menjalankan sebuah kegiatan. Resep ini saya peroleh dari kakak angkatan saya dalam organisasi Pencita Alam SMA N 1 Banjarnegara atau disingkat dengan SMABAPALA ketika beliau datang berkunjung ke SMA.
Ok langsung saja akan saya beberkan resep berkegiatan yang baik dan benar, yaitu:

1. What
 Kegiatan apa yang akan atau ingin dibuat oleh anda.
2. Why
 Why disini adalah yang dimaksud dengan tujuan dari kegiatan atau dengan kata lain apa yang anda ingin peroleh dari kegitatan anda. Dengan menentukan tujuan yang jelas akan mempermudah anda dalam pengorganisasian kegiatan.
3. Who
 Siapa saja yang anda ingin ajak bekerjasama dalam kegiatan anda.
 Siapa saja yang anda targetkan untuk mengikuti kegitan anda (peserta)
 Siapa yang anda ingin undang untuk mengisi dalam acara anda.
4. When
 Kapan waktu yang tepat untuk anda melakukan kegiatan itu.
5. Where
 Dimana tempat yang sesuai dengan acara anda.
6. How
 Bagaimana cara anda dalam melaksanakan acara tersebut sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

    Itulah resep dalam melaksanakan sebuah kegiatan. Bila anda dapat menggunakan resep tersebut dengan baik dan benar maka kegiatan yang anda buat akan berjalan dengan baik.
     Dengan mengetahui apa yang kita kerjakan maka kita berarti telah tahu apa latar belakang atau motif kita berkegiatan. Dengan begitu kita akan mempunyai tujuan yang kita harapkan dapat tercapai lewat kegiatan itu. Dengan tujuan pula berarti kita telah mempunyai seorang guide yang akan memandu kita menlakan kegiatan itu sebagaimana seharusnya, maka bila kita melenceng maka guide akan mengembalikan kita kejalur yang seharusnya.
     Setelah kita tahu apa kegiatan kita dan tujuan kita kita akan dapat menentukan siapa yang akan kita ajak bekerjasama dan siapa pesertanya, serta siapa yang kita undang untuk menjadi pengisi kegiatan kita. Waktu dan tempat kegiatan pun dapat kita tentukan bila telah mengetahui apa kegiatannya, tujuan, serta pesertanya.
     Mengenai cara mengelola dan rencana dari kegiatan anda itu semua terserah kepada anda dan kru. Namum saya hanya berpesan bahwa dalam berkegiatan perencanaan itu penting begitu anda tahu tujuannya. Orang bijak bilang “gagal merencanakan berarti merencanakan gagal” oleh karena itu matangkanlah rencana anda sebelum bertindak. Tidak usah terburu-buru dan usahakan anda mempunyai waktu yang benar-benar cukup dalam melaksanakan kegiatan anda mulai dari awal hingga akhir. Ingat untuk selalu mempunyai tidak hanya 1 rencana saja tapi hendaknya selalu mempunyai rencana cadangan bila rencana yang satunya menghadapi hambatan. Pikirkanlah setiap kemungkinan yang akan muncul baik ataupun buruk.
    Pengawasan atau pengontrolan juga diperlukan guna mencegah terjadinya hal-hal yang melenceng dari tujuan kita semula. Lakukanlah selalu koordinasi antar panitia sebelum dan saat kegiatan, serta pengkoreksian di akhir acara anda. Anda tidak perlu bertindak otoriter terhadap kru anda, namun anda hanya perlu ketegasan sikap.
“Ingatlah untuk selalu bersikap ikhlas dalam setiap tindakan anda”.

     Sekian resep dari saya semoga dapat membantu anda. Mohon maaf bila ada kurang berkenan di hati anda.

By
An Nahl



Read More..

Kamis, Januari 01, 2009

Besi Bengkok

Suatu hari ada seorang pemuda yang tengah duduk di sepan rumahnya. Di tangannya terdapat tongkat dari besi yang kuat.

Sang pemuda itu mencoba membengkokkan tongkat itu dengan tangannya. Setelah lama mencoba tapi tongkat itu tidak dapat bengkok. Karena kelelahan pemuda itu mengahiri usahanya.
Kemudian datanglah seorang tua menemui pemuda itu. “kenapa engkau terlihat kepayahan wahai pemuda?” kata si orang tua itu. “aku mencoba membengkokkan tongkat besi ini dengan tanganku kek.’ Jawab pemuda itu
“nak kalau kamu ingin membengkokkan tongkat besi itu bukan begitu caranya.” Kata orang itu.
“lalu bagaimana cara yang tepat pak tua?” Tanya pemuda itu.
“kamu hanya perlu memanaskan besi itu perlahan sampai membara kemudian kamu dapat dengan mudah membengkokkannya” jawab orang tu aitu.
Si pemuda itupun mengikuti saran orang tua itu. Dan tongkat besi itupun bengkok.

Dari cerita singkat di atas dapatkah anda mengambil sebuah pelajaran?

Pelajaran yang dapat kita ambil adalah bila kita ingin berubah atau mengubah sesuatu hal, pola pikir, atau seseorang maupun sekelompok orang hendaknya kita tidak usah terburu-buru. Sebab itu akan mengakibatkan hasil tidak maksimal ataupun malah gagal, sebab cara yang di pakai kurang tepat. Perlahan tapi pasti serta intens adalah cara yang tepat untuk melakukannya. Seperti halnya tongkat besi itu yang dipanaskan secara perlahan sampai mencapai titik didihnya akan mudah dibengkokkan. Tidak perlu tenaga yang ekstra bila dilakukan secara perlahan dan terus menerus, hanya perlu kesabaran yang besar bila mau berubah.
Never give up to change for sucses.

By An Nahl

Nb: andapun masih dapat mencari makna lain yang terkandung di dalam cerita di atas bila anda mau mencari dan berfikir !


Read More..